Gambar Sampul Biologi · Bab XI Sistem Kekebalan
Biologi · Bab XI Sistem Kekebalan
Suwarno dkk

24/08/2021 10:01:03

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Sistem Kekebalan

173

1.

Imunisasi

2.

Vaksin

3.

Antigen

4.

Antibodi

Bab XI

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari bab ini, kalian dapat menjelaskan tentang pertahanan tubuh, selain itu kalian

akan berusaha untuk senantiasa menjaga daya tahan tubuh dari serangan bibit penyakit dengan

berbagai cara.

Untuk mempermudah tercapainya tujuan pembelajaran tersebut perhatikanlah

peta konsep

berikut!

Setelah peta konsep kalian kuasai, perhatikan kata kunci yang merupakan kunci pemahaman

dalam bab ini! Berikut ini

kata kunci

dari bab X1:

Sumber gambar :

www.depreview.com

Sistem Kekebalan

173

Sistem

Kekebalan

Sistem Kekebalan

Imunisasi

Macam-macam Sistem

Kekebalan

Leukosit

Inflamasi

Jenis Vaksin

Sistem Kekebalan Buatan

Sistem Kekebalan Alami

teridiri dari

mencakup

174

Panduan Pembelajaran

BIOLOGI XI SMA/MA

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Akan tetapi, apakah hal ini

dipraktikkan di seluruh dunia? Kebutuhan dan harapan orang akan pengobatan

di negara-negara maju jauh berbeda daripada di negara berkembang.

Para ilmuwan modern kini memahami sistem kekebalan tubuh manusia

dan proses imunisasi. Imunisasi adalah memasukkan kuman yang telah

dilemahkan ke dalam tubuh manusia, supaya tubuh kebal terhadap kuman

tersebut, dan dapat memerangi kuman yang sebenarnya kelak.

Gambar 11.1

Pola hidup sehat adalah jaminan kekebalan tubuh

Sumber:

Tempo, 3 Agustus 2003

174

Panduan Pembelajaran

BIOLOGI XI SMA/MA

Sistem Kekebalan

175

Leukosit merupakan nama lain untuk sel darah putih. Leukosit

berfungsi mempertahankan tubuh dari serangan penyakit dengan cara

memakan (fagositosis) penyakit tersebut. Itulah sebabnya leukosit disebut

juga fagosit.

Leukosit mempunyai bentuk yang berbeda dengan eritrosit.

Bentuknya bervairasi dan mempunyai inti sel bulat ataupun cekung.

Gerakannya seperti

Amoeba

dan dapat menembus dinding kapiler.

Berdasarkan ada/tidaknya granula di dalam plasma, leukosit dibagi

menjadi:

1.

Leukosit bergranula (granulosit)

a.

Neutrofil

b.

Eosinofil

c.

Basofil

2.

Leukosit tidak bergranula (agranulosit)

a.

Limfosit

b.

Monosit

1.

Neutrofil

Plasmanya bersifat netral, inti selnya berjumlah banyak dengan bentuk

bermacam-macam. Neutrofil fagositosis terhadap eritrosit (sel darah

merah), kuman, dan jaringan mati.

2.

Eosinofil

Plasmanya bersifat asam. Itulah sebabnya eosinofil akan merah tua

bila ditetesi eosin. Eosinofil juga bersifat fagosit dan jumlahnya akan

meningkat jika tubuh terkena infeksi.

3.

Basofil

Plasmanya bersifat basa. Itulah sebabnya plasma akan berwarna biru

jika ditetesi larutan basa. Sel darah putih ini akan berjumlah banyak jika

terkena infeksi. Basofil juga bersifat fagosit. Selain itu, basofil mengandung

zat kimia anti penggumpalan, yaitu heparin.

4.

Limfosit

Limfosit tidak dapat bergerak dan berinti satu. Ukurannya ada yang

besar dan ada yang kecil.

Limfosit berfungsi untuk membentuk antibodi.

5.

Monosit

Monosit dapat bergerak seperti

Amoeba

dan mempunyai inti yang bulat/

bulat panjang.

Monosit diproduksi pada jaringan limfa dan bersifat fagosit.

A.

Leukosit

176

Panduan Pembelajaran

BIOLOGI XI SMA/MA

Latihan 11.1

Adakalanya benda asing ataupun mikroba yang tidak dikehendaki

memasuki tubuh kita. Jika hal tersebut terjadi tubuh akan menganggap

benda yang masuk itu sebagai benda asing atau antigen. Apa yang terjadi

pada antigen tersebut?

Antigen yang masuk ke dalam tubuh akan dianggap sebagai benda

asing. Akibatnya tubuh melalui sel-sel darah putih (leukosit) memproduksi

antibodi untuk menghancurkan antigen tersebut.

Glikoprotein yang terdapat di dalam hati kita dapat merupakan anti-

gen bagi orang lain jika glikoprotein tersebut disuntikkan kepada orang

lain. Hal ini membuktikan bahwa suatu bahan dapat dianggap sebagai

antigen untuk orang lain tetapi belum tentu sebagai antigen untuk kita.

Hal tersebut juga berlaku untuk keadaan sebaliknya.

Leukosit yang berperan penting terhadap kekebalan tubuh ada 2

macam, yaitu fagosit dan limfosit.

Sel fagosit akan menghancurkan benda asing yang dengan cara

menelannya (fagositosis).

Fagosit terdiri atas 2 macam sel, yaitu:

1.

Neutrofil, terdapat di dalam darah.

2.

Makrofag, dapat meninggalkan peredaran darah untuk masuk ke

dalam jaringan atau rongga tubuh.

Limfosit terdiri atas:

1.

T limfosit (T Sel), yang bergerak ke kelenjar timus (kelenjar limfa di

dasar leher).

2.

B limfosit (B sel).

Keduanya dihasilkan oleh sumsum tulang dan diedarkan ke seluruh

tubuh melalui pembuluh darah, menghasilkan antibodi yang

disesuaikan dengan antigen yang masuk ke dalam tubuh.

Seringkali virus memasuki tubuh tidak melalui pembuluh darah tetapi

melalui kulit dan selaput lendir agar terhindar dari leukosit. Namun

sel-sel tubuh tersebut tidak berdiam diri. Sel-sel tubuh tersebut akan

menghasilkan interferon suatu protein yang dapat memproduksi zat

penghalang terbentuknya virus baru (replikasi).

Adanya kemampuan ini dapat mencegah terjadinya serangan virus.

Jelaskan Latihan 11.1 berikut yang akan mengembangkan

keingintahuan

kalian!

Buatlah kesimpulan tentang peran sel darah putih (leukosit) terhadap

kekebalan tubuh di atas!

Sistem Kekebalan

177

Gambar 11.3

Bakteri penyebab penyakit

pertussis

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk Pelajar Jilid,

2005 : 39

B.

Macam-Macam Sistem Kekebalan

Tidak semua antigen yang masuk ke dalam tubuh berhasil

dihancurkan oleh leukosit.

Antigen yang gagal dihancurkan sistem pertahanan tubuh ini akhirnya

dapat menyerang sel-sel tubuh hingga penderita menjadi sakit, misal cacar.

Apakah setelah gagal menghancurkan virus cacar tersebut tubuh tidak

bereaksi apapun?

1.

Sistem Kekebalan Alami

Jika tubuh terserang suatu penyakit, misalnya campak tubuh akan

membentuk antibodi untuk melawan campak jika antibodi tersebut berhasil

mengalahkan campak, tubuh akan membentuk antibodi yang lebih kuat

untuk melawan campak jika suatu saat menyerang lagi.

Dibentuknya antibodi yang lebih kuat ini menyebabkan tubuh

menjadi kebal (imun) terhadap campak itulah sebabnya tubuh tidak akan

terserang campak dua kali.

Kekebalan (imunitas) terhadap suatu penyakit yang dimiliki tubuh

tanpa perlakuan dari luar ini dinamakan kekebalan alami/kekebalan pasif.

Contoh kekebalan alami yang lain adalah kebalnya bayi terhadap

beberapa penyakit setelah menyusu pada hari pertama. Di dalam air susu

ibu tersebut terkandung kolostrum yang kaya antibodi dan mineral.

Kekebalan bayi ini bertahan beberapa hari sampai beberapa minggu.

Bagaimana tubuh dapat mengingat

dan mengenali antigen yang menyerang

sebelumny

a. Ternyata tubuh mem-

punyai sel-sel khusus yang bertugas

untuk itu yang disebut sel-sel memori.

Pengingatan dan pengenalan terhadap

antigen tersebut merupakan ciri khas

sistem kekebalan tubuh. Ciri lainnya

adalah kekhususan yang berarti suatu

antibodi hanya cocok untuk antigen

tertentu. Sebagai contoh antibodi cacar

hanya cocok untuk antigen tertentu.

Sebagai contoh antibodi cacar hanya

cocok untuk antigen cacar dan tidak

cocok untuk antigen lainnya.

Gambar 11.2

Virus Varicella

penyebab cacar

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk Pelajar

Jilid 2, 2005 : 130

178

Panduan Pembelajaran

BIOLOGI XI SMA/MA

Tu g a s

Pencegahan demam tifus

dilakukan dengan menjaga

kebersihan lingkungan, air, dan

makanan. Pada awal abad ke-20,

vaksinasi propilaktik (

prophylactic

vaccination

) digunakan untuk

mencegah infeksi bakteri

Salmonella typhii

. Akan tetapi

pemberian vaksinasi tersebut

kurang efektif untuk mencegah

penyakit demam tifus.

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk

Pelajar Jilid 10, 2005

Tahukah kamu?

2.

Sistem Kekebalan Buatan

Kekebalan yang dimiliki tubuh dapat

disesuaikan dengan keinginan kita. Kita

dapat menyuruh tubuh untuk membuat

antibodi penghancur antigen polio, tuber-

culosis, dan lainnya melalui pemberian

v

aksin. Vaksin adalah bibit penyakit yang

telah dilemahkan. Proses pemberian vaksin

dalam tubuh dinamakan vaksinasi. Jadi jika

menginginkan tubuh memproduksi

antibodi tetanus, kita harus menyuntiknya

bakteri tetanus yang telah dilemahkan.

Vaksin tetanus tersebut yang masuk tersebut

akan dianggap tubuh sebagai penyakit,

sehingga tubuh akan memproduksi antibodi

untuk menghancurkan penyakit tetanus tersebut. Akibatnya tubuh akan

kebal terhadap tetanus jika suatu saat penyakit tersebut menyerang.

Kekebalan yang dibuat oleh tubuh dengan pemberian vaksin ini

dinamakan kekebalan buatan atau kekebalan aktif.

Tidak semua penyakit dapat dicegah dengan cara vaksinasi. Banyak

penyakit yang masih tahan terhadap perusakan oleh

antibodi. Contoh penyakit yang sampai sekarang belum mempunyai

vaksin yang efektif adalah AIDS dan malaria. Salah satu sebab sulitnya

mencari vaksin yang efektif ini karena cepat berubahnya sifat virus

penyebab penyakit. Vaksin yang umum digunakan selama ini diantaranya

adalah vaksin DPT untuk mencegah penyakit dipteri - pertusis - tetanus -

BCG untuk mencegah TBC, vaksin tetanus, dan campak.

Kerjakan tugas berikut yang akan mengembangkan

keingintahuan

dan

kecakapan hidup

kalian.

Carilah vaksin-vaksin yang lain yang digunakan untuk mencegah penyakit!

C.

Imunisasi

Tindakan untuk menimbulkan kekebalan tubuh terhadap penyakit

dikenal sebagai imunisasi. Seseorang yang pernah terserang penyakit dan

kemudian sembuh akan memperoleh imunisasi secara alami.

Sistem Kekebalan

179

Adapun imunisasi secara buatan atau

imunisasi artifisial diperoleh melalui

pemberian vaksin. Produksi antibodi dapat

dirangsang melalui vaksinasi atau pemberian

vaksin. Vaksin merupakan cairan yang berisi

antigen (mikroorganisme atau toksin) yang

telah dilemahkan. Metode vaks

inasi pertama

kali diperkenalkan oleh Edward Jenner (1749 -

1823) pada

1796.

Vaksinasi biasanya memiliki jangka

waktu tertentu sehingga permberian vaksin

harus diulang lagi setelah beberapa lama. Hal

ini dilakukan karena jumlah zat anti dalam

tubuh semakin berkurang sehingga imunitas

tubuh juga menurun. Beberapa jenis penyakit

yang dapat dicegah dengan vaksinasi antara lain cacar, tuberkulosis, dipteri,

hepatitis B, pertusis, tetanus, polio, tifus, campak, demam kuning. Vaksin

untuk penyakit tersebut biasanya diproduksi dalam skala besar sehingga

harganya dapat terjangkau oleh masyarakat.

1.

Jenis Vaksin

Secara garis besar,

vaksin dikelompokkan

menjadi 4 jenis yaitu:

a

.

Vaksin Bacille

Calmette-Guerin

(BCG), polio jenis

sabin, dan campak

terbuat dari mikro-

organisme yang

telah dilemahkan.

b.

Vaksin pertusis dan

polio jenis salk

Vaksin ini berasal dari mikroorganisme yang telah dimatikan.

c.

Vaksin tetanus toksoid dan difteri

Vaksin ini berasal dari toksin mikrooganisme yang telah dilemahkan.

d.

Vaksin hepatitis B

Vaksin ini terbuat dari protein mikroorganisme.

Gambar 11.4

Edward Jenner

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk

Pelajar, 2005

Gambar 11.5

Penyakit Sirosis (Pengerasan hati) karena

virus hepatitis

Sumber:

Media Indonesia 5 Juli 2006

180

Panduan Pembelajaran

BIOLOGI XI SMA/MA

Selain reaksi pembentukan antibodi, pemberian vaksin biasanya

disertai dengan gejala demam ringan yang berlangsung 1 -2 hari serta

nyeri atau bengkak pada bagian tubuh yang diinjeksi.

Kita juga mengenal vaksin yaitu preparat mati/bakteri yang

dilemahkan atau produk-produk bakterial. Vaksin ini diinjeksikan ke dalam

tubuh hewan.

Vaksin bakteri khususnya digunakan untuk kekebalan manusia dan

hewan piaraan terhadap penyakit seperti dipteri, kolera, dan demam tifoid.

Tabel Dosis pemberian vaksin

2.

Inflamasi

Selain istilah imunisasi, vaksinasi, kita juga mengenal inflamasi.

Inflamasi atau peradangan merupakan respon pertahanan tubuh terhadap

masuknya mikroorganisme patogen, kerusakan jaringan, kelainan sistem

kekebalan tubuh, sinar X

dan ultraviolet, serta bahan kimia.

Mikroorganisme patogen yang sering menyebabkan inflamasi adalah vi-

rus dan bakteri. Virus menimbulkan peradangan dengan cara merusak

sel-sel tubuh. Adapun bakteri mengakibatkan peradangan dengan cara

melepaskan racun endotoksin ke dalam tubuh. Inflamasi bertujuan untuk

mengisolasi, menghancurkan, dan menonaktifkan benda asing yang

masuk. Selain itu, inflamasi berfungsi sebagai pembuangan debris (jaringan

yang telah mati atau sisa benda asing), perbaikan jaringan dan

penyembuhan penyakit.

3.

Antibodi

Antibodi berasal dari kata anti artinya melawan dan bodiq artinya

tubuh. Jadi antibodi adalah suatu zat yang dibentuk oleh tubuh yang

berasal dari protein darah jenis gama-globulin yang diubahnya untuk

melawan zat antigen (zat asing) yang masuk ke dalam tubuh. Berbagai

jenis antibodi memiliki sifat sebagai berikut:

Jenis vaksin

Pemberian

imunisasi

Selang waktu

BCG

1 kali

Dipteri P

ertusisTetanus (DPT)

3 kali

4 minggu

Polio

3 kali

4 minggu

Campak

1 kali

Tetanus Toksoid (TT)

2 kali

4 minggu

Sistem Kekebalan

181

Rangkuman

Latihan I1.2

a.

Opsonin adalah antibodi yang bersifat merangsang serangan leukosit

terhadap antigen atau kuman.

b.

Lisin adalah antibodi yang bersifat menghancurkan antigen/kuman.

c.

Presipitin adalah antibodi yang bersifat mengendapkan antigen/

kuman.

d.

Aglutinin adalah antibodi yang bersifat menggumpalkan antigen,

aglutinogen dan kuman.

Kerjakan Latihan 11.2 berikut yang akan mengembangkan

keingintahuan

kalian!

Jelaskan pengaruh antibodi dan antigen dalam sistem kekebalan tubuh!

1.

Leukosit yang berperan penting terhadap kekebalan tubuh ada 2

macam yaitu fagosit dan limfosit.

2.

Sistem kekebalan alami dibuat tubuh dengan membentuk antibodi.

3.

Sistem kekebalan buatan dilakukan dengan cara pemberian vaksin.

4.

Imunisasi diperlukan untuk menimbulkan kekebalan tubuh terhadap

penyakit.

5.

Sifat antibodi antara lain opsonin, lisin, presipitin, aglutinin.

A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda

silang (x) pada huruf

a

, b, c, d

, atau

e

!

1.

Antigen yang masuk ke dalam tubuh akan dianggap sebagai ... .

a

.

teman leukosit

d.

antibodi

b.

benda asing

e.

fagosit

c.

protein tambahan

2.

Yang

bukan

kelompok sel darah putih yaitu . . . .

a.

neutrofil

d.

monosit

b.

eosinofil

e.

trombosit

c.

basofil

Evaluasi

182

Panduan Pembelajaran

BIOLOGI XI SMA/MA

3.

Kelompok granulosit yang plasmanya bersifat netral adalah . .. .

a.

neutrofil

d.

monosit

b.

eosinofil

e.

limfosit

c.

basofil

4.

Jika tubuh terserang penyakit maka tubuh akan melawannya dengan

membentuk . . . .

a.

antigen

d.

interferon

b.

limfosit

e.

monosit

c.

antibodi

5.

Di dalam air susu ibu terdapat antibodi yang berguna untuk kekebalan

bayi, yang dinamakan . . . .

a.

interferon

d.

fagosit

b.

kolostrum

e.

limfosit

c.

glikoprotein

6.

Tubuh dapat mengingat dan mengenali antigen yang menyerang

sebelumnya, karena tubuh mempunyai sel-sel khusus yang bertugas

untuk itu, yaitu . . . .

a.

sel-sel epitel

d.

sel-sel memori

b.

sel-sel darah

e.

sel-sel otot

c.

sel-sel saraf

7.

Vaksin adalah bibit penyakit yang sudah . . . .

a.

dilemahkan

d.

dihancurkan

b.

dimodifikasi

e.

dib

uang

c.

dikuatkan

8.

AIDS dan malaria sampai sekarang belum mempunyai vaksin yang

efektif, salah satu sebab sulitnya mencari vaksin yang efektif ini adalah

. . . .

a.

cepat berubahnya sifat virus penyebab penyakit

b.

penyakit ini mudah sekali menjangkiti tubuh

c.

tubuh sudah kebal terhadap vaksin

d.

virusnya sangat patogen

e.

virusnya terlanjur menyebarkan racun ke seluruh tubuh

9.

Sifat antibodi salah satunya adalah lisin, artinya . . . .

a.

merangsang serangan leukosit terhadap antigen atau kuman

b.

menghancurkan antigen

c.

mengendapkan antigen/kuman

d.

menggumpalkan antigen

e.

mengubah struktur antigen

Sistem Kekebalan

183

10. Leukosit yang berfungsi untuk membentuk antibodi, yaitu . . . .

a.

monosit

d.

neutrofil

b.

basofil

e.

limfosit

c.

eosinofil

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar dan

jelas!

1.

Jelaskan bagaimana mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda

asing berupa antigen dan bibit penyakit!

2.

Sebutkan macam-macam leukosit!

3.

Sebut dan jelaskan macam-macam sistem kekebalan!

4.

Bagaimanakah reaksi tubuh saat pemberian vaksin?

5.

Mengapa pemberian vaksin harus diulang lagi setelah beberapa lama?

Kerjakan Tugas berikut yang akan menumbuhkan

etos kerja

kalian dan

mendorong kalian untuk mencari

informasi lebih jauh

!

Datalah semua balita yang ada di daerah kalian, adakah yang belum diberi

imunisasi polio? Apakah sama dengan anak-anak yang diberi imunisasi?

Dan apa yang terjadi kelak pada anak-anak tersebut? Kerjakan dalam for-

mat penelitian!

Tugas Portofolio

Evaluasi

Semester II

A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda

silang (X) pada huruf

a, b, c, d

atau

e

!

1.

Zat makanan yang pada metabolisme menghasilkan energi

tertinggi untuk satuan berat yang sama adalah . . . .

a

.

protein

d.

karbohidrat

b.

vitamin

e.

serat kasar

c.

lemak

2.

Sembelit atau konstipasi disebabkan oleh . . . .

a.

kadar HCl dalam lambung berlebihan

b.

rusaknya sel-sel lambung

c.

penyerapan air pada kolon berlebihan

d.

radang selaput dinding kolon

e.

banyak makan cabe dan minum alkohol

3.

Unsur penyusun protein selain C, H, dan O adalah . . . .

a.

Cl dan N

d.

S dan P

b.

N dan S

e.

N dan Mg

c.

P dan Ca

4.

Lambung menghasilkan getah yang mengandung enzim . . . .

a.

pepsin

d.

sekretin

b.

trepsin

e.

prialin

c.

erepsin

5.

Udara di pundi-pundi hawa hanya digunakan saat . . . .

a.

burung hinggap

d.

paru-paru penuh O

2

b.

burung melayang

e.

b

urung mengepakkan sayap

c.

burung tidur

6.

Fungsi Saccus pneumatikus (kantong udara) pada bangsa Aves

adalah sebagai berikut,

kecuali

. . . .

a.

membantu pernapasan saat terbang

b.

membantu membesarkan ruang siring

c.

mencegah kedinginan

d.

mengatur berat jenis tubuh saat terbang

e.

mencegah kedinginan

184

Panduan Pembelajaran

BIOLOGI XI SMA/MA

7.

Pada inspirasi atau ekspirasi, volume udara yang dimasukkan

atau dikeluarkan berjumlah . . . .

a.

500 cc

d.

3.500 cc

b.

1.500 cc

e.

4.000 cc

c.

2.500 cc

8.

Lubang pernapasan pada serangga disebut . . . .

a.

paru-paru

d.

trakeol

b.

spirakel

e.

trakea

c.

insang

9.

Sel api (

flame cell

) adalah alat ekskresi pada . . . .

a.

cacing tanah

d.

cumi-cumi

b.

cacing hati

e.

belalang

c.

lintah

10. Urine sebelum keluar dari tubuh disimpan sementara di . . . .

a.

medula

d.

ureter

b.

pelvis renalis

e.

vesika urinaria

c.

uretra

11. Infeksi kuman pada glomerulus menimbulkan penyakit . . . .

a.

uremia

d.

diabetes insipidus

b.

nefritis

e.

albuminuria

c.

diabetes mellitus

12. Alat eksresi yang digunakan oleh

Planaria

adalah . . . .

a.

nefridia

d.

sel api

b.

nefrostom

e.

pemb

uluh malpighi

c.

nefridiofor

13. Bagian otak besar yang peranannya berhubungan dengan

penglihatan adalah . . . .

a.

lobus frontalis

d.

lobus oksipitalis

b.

lobus anterior

e.

lobus parietalis

c.

lobus temporalis

14. Pusat pengatur suhu tubuh terdapat di . . . .

a.

kulit

d.

hipothalamus

b.

otak besar

e.

thalamus

c.

otak kecil

15. Hormon yang kerjanya antagonik adalah . . . .

a.

adrenalin dan insulin

d.

adenotrop dan gonadotrop

b.

tiroksin dan adenalin

e.

kortikoid dan insulin

c.

tiroksin dan kalsitonin

Evaluasi Semester II

185

16. Pusat pendengaran terletak pada serebrum bagian . . . .

a.

lobus parietalis

d.

lobus temporalis

b.

lobus frontalis

e.

lobus oksipitalis

c.

lobus anterior

17. Pada mamalia dan manusia, fertilisasi terjadi di . . . .

a.

uterus

d.

ut

erus dan ovarium

b.

vasa deferensia

e.

tabung

fallopi dan uterus

c.

tubulus seminiferus

18. Spermatozoa manusia terbentuk dalam bagian . . . .

a.

vasa eferensia

d.

epididimis

b.

vasa deferensia

e.

testis

c.

tubulus seminiferus

19. Jika virus memasuki tubuh tidak melalui pembuluh darah maka

sel-sel tubuh akan memproduksi . . . .

a.

antibodi

d.

interferon

b.

antigen

e.

glikoprotein

c.

vaksin

20. Tubuh mempunyai sel-sel yang bertugas untuk mengenali antigen

yang menyerang sebelumnya, sel-sel itu disebut . . . .

a.

sel-sel memori

d.

sel-sel pembiak

b.

sel-sel penginjak

e.

sel-sel penyelidik

c.

sel-sel imunitas

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar dan

jelas!

1.

Sebutkan fungsi protein bagi tubuh!

2.

Jelaskan pernapasan pada burung!

3.

Apakah penyebab dari diabetes mellitus?

4.

Sebutkan hormon-hormon yang berperan di dalam proses

menstruasi, kehamilan, dan persalinan!

5.

Sebutkan sifat-sifat dari antibodi!

186

Panduan Pembelajaran

BIOLOGI XI SMA/MA

A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda

silang (X) pada huruf

a, b, c, d

atau

e

!

1.

Organel yang berfungsi sebagai tempat pelekatan ribosom dan

juga sintesis lemak dan transpor zat di dalam sel adalah . . . .

a

.

mitokondria

d.

badan golgi

b.

nukleus

e.

retik

ulum endoplasma

c.

lisosom

2.

Pada dasarnya sitoplasma adalah . . . .

a.

protoplasma yang mengelilingi nukleus

b.

suatu selaput yang membungkus suatu massa protoplasma

c.

protoplasma yang mengelilingi mitokondria

d.

suatu selaput yang membungkus organel-organel sel

e.

protoplasma yang mengelilingi retikulum endoplasma

3.

Zat hijau daun (

klorofil

) terdapat di dalam organel . . . .

a.

sentrosom

d.

badan golgi

b.

plastida

e.

retikulum endoplasma

c.

nukleus

4.

Bunga yang memiliki calyx dan corolla dengan warna yang sama

disebut . . . .

a.

perigonium

d.

pistillum

b.

periantum

e.

hidroponik

c.

invitro

5.

Budidaya tanaman yang dilaksanakan dalam suatu wadah

dinamakan . . . .

a.

pembuahan

d.

penyerbukan

b.

inseminasi

e.

hidroponik

c.

invitro

6.

Yang termasuk organ dalam hewan, yaitu . . . .

a.

hati

d.

hidung

b.

tangan

e.

mulut

c.

kaki

7.

Antara neuron satu dengan neuron lain ada suatu hubungan.

Tempat hubungan itu disebut . . . .

a.

nodus ranvier

d.

paru-paru (pulmo)

b.

faring

e.

esofagus

c.

bronkus

Evaluasi Akhir

Evaluasi Akhir

187

8.

Tulang menjadi keras karena kandungan . . . .

a.

fosfor

d.

kalsium fosfat

b.

matriks

e.

elastin

c.

fibrosit

9.

Keadaan otot menjadi lebih besar dan kuat karena sering dilatih

secara berlebih dinamakan . . . .

a.

stiff

d.

miastema gravis

b.

atrofi

e.

tetanus

c.

hipertrofi

10. Peredaran darah melibatkan kontraksi otot jantung sedangkan

getah bening melibatkan kontraksi . . . .

a.

otot rangka

d.

otot trisep

b.

otot paha

e.

otot polos

c.

otot bisep

11. Leukosit yang mempunyai inti bercabang adalah . . . .

a.

basofil

d.

limfosit

b.

netrofil

e.

eosinofil

c.

monosit

12. Bagian yang merupakan lambung sebenarnya pada lambung

hewan pemamah biak adalah . . . .

a.

rumen

d.

abomasum

b.

ventikulus

e.

pilorus

c.

omasum

13. Peranan bakteri penghuni rumen pada hewan memamah biak

adalah . . . .

a.

membusukkan ampas makanan

b.

menguraikan selulosa

c.

menghancurkan atau menghasilkan makanan

d.

menguraikan selulosa dan memproduksi makanan

e.

memproduksi metana

14. Alat pernapasan pada cacing tanah adalah . . . .

a.

rongga mulut

d.

p

aru-paru

b.

insang

e.

kulit

c.

trakea

15. Rhinitis merupakan salah satu gangguan pada sistem pernapasan

yang disebabkan radang . . . .

a.

oleh bakteri pada dinding alveolus

b.

di sebelah atas rongga hidung

c.

di dalam rongga hidung

d.

pada percobaan trakea

e.

pada selaput pembungkus paru-paru

188

Panduan Pembelajaran

BIOLOGI XI SMA/MA

16. Nefrostom adalah alat pengeluaran pada . . . .

a.

urine

d.

air ludah

b.

feses

e.

keringat

c.

karbon dioksida

17. Jika sesoerang sama sekali tidak mampu mengeluarkan urinenya

karena kerusakan ginjal secara total, maka orang tersebut

menderita . . . .

a.

gagal ginjal

d.

diabetes insipidus

b.

uremia

e.

anemia

c.

nefitis

18. Berikut adalah struktur sel saraf. Bagian yang dituju pada gambar

pada nomor 1, 2, dan 3 berturut-turut adalah . . . .

a.

akson, badan sel, nodus Ranvier

b.

dendrit, badan sel, akson

c.

dendrit, badan sel, nodus Ranvier

d.

myelin, badan sel, akson

e.

akson, badan sel, cabang akson

19. Obat yang menyebabkan pusat saraf menjadi positif dinamakan

. . . .

a.

obat stimulan

d.

obat disinfeksi

b.

obat halusinogen

e.

obat adiktif

c.

obat depresan

20. Pada waktu hamil, terbentuknya FSH dicegah oleh . . . .

a.

progesteron dan estrogen dari ovarium

b.

progesteron dan estrogen dari plasenta

c.

progesteron dan estrogen selama kehamilan

d.

progesteron dan estrogen dari korpus luteum

e.

progesteron, estrogen, dan LH

1

2

3

4

5

6

Evaluasi Akhir

189

190

Panduan Pembelajaran

BIOLOGI XI SMA/MA

21. Urutan yang benar dari perkembangan sel telur yang telah

dibuahi adalah . . . .

a.

zigot - blastula - gastrula - monula

b.

zigot - morula - blastula - gastrula

c.

zigot - gastrula - blastula - morula

d.

zigot - gastrula - morula - blastula

e.

zigot - morula - gastrula- blastula

22. Vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit dipteri,

pertussis, tetanus adalah . . . .

a.

BCG

d.

kolostrum

b.

DPT

e.

cacar

c.

campak

23. Selain reaksi pembentukan antibodi, pemberian vaksin biasanya

disertai dengan gejala demam ringan yang berlangsung . . . .

a.

1 - 2 hari

d.

4 - 5 hari

b.

2 - 3 hari

e.

5 - 6 hari

c.

3 - 4 hari

24. Vaksin hepatitis B dibuat dari . . . .

a.

protein mikroorganisme

b.

mikroorganisme yang telah dilemahkan

c.

mikroorganisme yang telah dimatikan

d.

mikroorganisme yang cocok dengan organ hati

e.

toksin mikroorganisme

25. Vaksin BCG digunakan untuk mencegah penyakit . . . .

a.

polio

d.

campak

b.

tetanus

e.

dipteri

c.

TBC

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar dan

jelas!

1.

Jelaskan transpor aktif yang terjadi pada membran!

2.

Sebutkan contoh artikulasi yang merupakan sendi putar!

3.

Apakah sistem vena porta itu? Jelaskan!

4.

Bagaimanakah mekanisme proses filtrasi pada ginjal?

5.

Jelaskan tentang sistem kekebalan alami pada tubuh!

Glosarium

191

Glosarium

Alantois

. Membran yang mengandung pembuluh darah penghubung embrio dan ibu.

Alergi.

Perubahan reaksi tubuh terhadap kuman-kuman penyakit.

Aseksual.

Perbanyakan jasad hidup tanpa terjadinya fusi dari benih jantan dan benih betina.

Asfiksi.

Gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan ataupun gangguan penggunaan oksigen

oleh jaringan.

Diafragma.

Sekat antara rongga dada dan rongga perut (pada tubuh).

Ekskresi.

Pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang tidak dipakai lagi oleh sel dan darah,

dikeluarkan bersama urine, keringat dan pernapasan.

Eksositosis.

Proses pengeluaran zat-zat padat/tetes-tetes cairan melalui membran sel.

Endokrin.

Kelenjar yang tidak mempunyai saluran untuk mengalirkan hasil sekresinya.

Endositosis.

Proses memasukkan zat-zat padat/tetes-tetes cairan melalui membran sel.

Epifise.

Bagian ujung tulang yang terdiri atas tulang rawan.

Esensial.

Perlu sekali, mendasar atau hakiki.

Evaporasi.

Proses yang terjadi apabila jumlah molekul yang keluar dari permukaan lebih besar

daripada jumlah yang kembali ke permukaan air.

Fertilisasi.

Pembuahan.

Filamen.

Benda yang berbentuk seperti benang yang tipis.

Filtrasi.

Proses penyaringan.

Gametogenesis.

Proses pembentukan gamet (sel kelamin).

Ganglion.

Kumpulan badan sel saraf.

Gigantisme.

Pertumbuhan abnormal bagian tubuh yang ukuran dan bentuk yang melebihi

ukuran normal.

Glandula sebasea.

Kelenjar minyak yang berfungsi meminyaki rambut.

Glandula sudorifera.

Kelenjar keringat yang berfungsi mengatur suhu tubuh.

Glikolisin.

Peristiwa pengubahan glukosa menjadi asam piruvat.

Hermaprodit.

Proses mahkluk (manusia, hewan, tumbuhan) yang berkelamin 2 jenis jantan

dan betina sekaligus.

Hidrolitik.

Pemecahan senyawa kimia melalui penambahan air.

Hipertensi.

Tekanan darah tinggi yaitu nilai ambang tekanan sistole sekitar 140 - 200 mmHg

atau lebih dan nilai ambang tekanan diastole sekitar 90 - 110 mmHg atau lebih.

Infeksi.

Kemasukan bibit penyakit ketularan penyakit, peradangan.

Jantung koroner.

Suatu gangguan jantung disebabkan oleh tertimbunnya lemak darah

(kolesterol) pada arteri koronaria.

Katalisator.

Sesuatu yang menyebabkan terjadinya perubahan dan menimbulkan kejadian baru

atau mempercepat suatu peristiwa.

Kelenjar endokrin.

Kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus yang menghasilkan hormon.

Kelenjar.

Alat tubuh yang menghasilkan getah atau sekret tertentu.

Koane.

Lubang pada rongga hidung belakang.

Kompartemen.

Bagian yang terpisah.

Konsentris.

Mempunyai pusat yang sama.

Konstituen.

Bagian yang penting, misal Natrium adalah konstituen garam dapur.

192

Panduan Pembelajaran

BIOLOGI XI SMA/MA

Kontraksi.

Pengerutan (sehingga menjadi berkurang panjangnya, penegangan/mengerut (tentang

otot).

Koronariasis.

Peristiwa penyumbatan arteri koroner.

Kranium.

Tengkorak.

Kronis.

Berjangkit terus dalam waktu yang lama/menahun (tentang penyakit yang melanda diri

seseorang) yang tidak sembuh-sembuh.

Kultur jaringan.

Membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman baru yang

mempunyai sifat seperti induknya.

Kutikula.

Lapisan pada permukaan kulit yang terdiri atas bagian sel yang telah mati.

Lobi.

Ruangan.

Metabolisme.

Pembentukan dan penguraian zat di dalam badan yang memungkinkan

berlangsungnya hidup.

Miofibril.

Serabut-serabut halus pada otot yang terdiri dari protein miosin dan aktin.

Nefron.

Unit fungsional ginjal, bagian ginjal yang berekskresi.

Nodus.

Bagian batang (tanaman yang agak membengkok, tempat tumbuh daun dan tunas).

Osifikasi.

Proses pembentukan tulang/penulangan.

Peristaltik.

Perihal gelombang kontraksi berturut-turut pada alat pencernaan yang mendorong

sisa makanan ke arah anus.

Plasenta.

Organ berbentuk cakram yang menghubungkan janin dengan dinding rahim yang

menjadi jalan perantara bagi pernafasan, pemberian makanan, dan pertukaran zat buangan antara

janin dan darah ibu, keluar dari rahim mengikuti janin yang baru lahir, ari-ari tembuni.

Pronasi.

Gerak memutar lengan sehingga telapak tangan menelungkup.

Regulasi.

Pengaturan.

Relaksasi.

Pengenduran, pemanjangan (tentang otot).

Sekresi.

Pengeluaran hasil kelenjar atau sel secara aktif.

Sekresi.

Pengeluaran hasil kelenjar atau sel secara aktif.

Sekresi.

Pengeluaran hasil kelenjar/sel secara aktif.

Sinartrosis.

Suatu sistem persendian pada tulang yang tidak dapat digerakkan seperti terjadi

pada persambungan tulang-tulang tengkorak.

Sistem alimentasi.

Sistem pencernaan makanan.

Skeleton.

Rangka.

Stratum granulosum.

Lapisan pada epidermis kulit yang berpigmen.

Totipotensi.

Kemampuan sel tumbuhan untuk tumbuh menjadi tanaman yang sempurna bila

diletakkan dalam lingkungan yang sesuai.

Tranfusi.

Pemindahan/pemasukan obat atau darah dan sebagainya kepada orang yang

memerlukan.

Vitellus.

Globulin telur.

Daftar Pustaka

193

Alvi Rosiydi. 1997.

Anatomi Fisiologi Manusia

. Surakarta: UNS Press.

Athur C. Guyton. 1983.

Fisiologi Kedokteran Edisi 5

. Jakarta: EGC Penerbit

Buku Kedokteran.

Bambang H. 1988.

Biologi

. Yogyakarta: Mitra Gama Widya.

Depdiknas. 2002.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas. 2006.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standar

Kompetensi Mata Pelajaran Biologi Sekolah Menengah Atas dan

Madrasah Aliyah

. Jakarta: Depdiknas.

Dwidjoseputro, D. 1981.

Dasar-dasar Mikrobiologi

. Jakarta: Djambatan.

Frank B. Salisbury & Cleon W. Ross. 1995.

Fisiologi Tumbuhan

. Bandung:

ITB Bandung.

Grolier International. 2002.

Ilmu Pengetahuan Populer

. Jakarta: PT

Widyadara.

Grolier International. 2002.

Indonesian Heritage

. Jakarta: PT Widyadara.

Grolier International. 2005.

Oxford Ensiklopedi Pelajar

. Jakarta: PT

Widyadara.

Grolier International. 2005.

Ensiklopedi Umum Untuk Pelajar

. Jakarta: PT

Ichtiar Baru Van Hoeve.

Harahap, Ayu B. (Penj). 2001.

Jendela Iptek: Tubuh Manusia

. Jakarta: Balai

Pustaka.

Harliyono. 1999.

Biologi Umum I

. Surakarta: UNS Press.

Jean - Claude Corbeil & Ariane Arcambault. 2004.

Kamus Visual

. QA

International.

Kimball, John W. 1983.

Biology

. Addison Wesley Publising Company.

Lilian Wright. 2003.

Mengenal Ilmu Indera.

Jakarta

:

Grolier International

INC.

Marsusi. 2000.

Keanekaragaman dan Klasifikasi Tumbuhan I (Taksonomi

Tumbuhan I)

Surakarta: UNS Press.

Radio Poetro. 1983.

Zoologi.

Jakarta: Erlangga.

Sugiyarto. 1997. Petunjuk

Praktikum Anfisman

. Surakarta: UNS Press.

Sumanto. 1996.

Fisiologi Hewan

. Surakarta: UNS Press.

Suroso Ay, dkk. 2003.

Ensiklopedi Sains & kehidupan.

Jakarta: CV. Tarity

Samudra Berlian.

Umuriyah. 2000.

Struktur dan Perkembangan Tumbuhan I

. Surakarta: UNS

Press.

Daftar Pustaka

194

Panduan Pembelajaran

BIOLOGI XI SMA/MA

C

Calyx 28

campak 178

carpal 54

Chordata 37

circumvalata 154

clavicula 54

Coelenterata 37

corolla 28

cowper 165

cranial 145

D

Daur Krebs 119

defekasi 106

degenerasi 164, 127

dekstrin 98

demam tifoid 180

dendrit 41

depresi 60

depressor 59

dermis 130

detoksifikasi 101

diabetes insipidus 134

diabetes mellitus 134

diafragma 119

diare 107

diartrosis 57

diastole 82

diesis 29

difusi 11

dikotil 22, 23

dinding sel 4

diploblastik 37

dipteri 120

dislokasi 60

distrofi otot 63

donor 80

dorsal 71

duktus limfatikus dekster 83

duktus toraksikus 83

A

Abduksi 59

abduktor 59

abomasum 107

adduksi 59

adduktor 59

adenoid 84, 120

adiposum 42

ADP 12

adrenal 38

adrenalin 149

adrenotropin 147

adventif 24

aferen 141

aglutinin 79

aglutinogen 79

agregat 29

AIDS 169

akromegali 147

aksesoris 164

akson 41

aktin 39

Alantois 168

albumin 79

albuminuria 134

aldehida 97

alergi 120

alkalis 165

alveolus 116

amandel 84, 120

amfiartrosis 58

amfikribal 22

amfivasal 22

amilase 106

amiloplas 10

amnion 168

anatomi 27

androgen 150

anemia 75, 85

anemia pernisiosa 85

aneurisma 85

angiospermae 25

ankilosis 61

Indeks

Indeks Kata

Annelida 71

anorganik 43

antagonis 59

anterior 72, 147

antibodi 79

antigen 79

aorta 71

apendisitis 108

arachnida 113

arachnoid 143

arteri 74

Arthropoda 37, 70

artritis 61

asam amino 100

aseksual 161

asfiksi 120

asimilasi 25

asosiasi 141

ATP 11

atrium 72

Avertebrata 69

B

Badan golgi 5

badan nissl 41

badan sel 41

bakteri 107

basofil 43

batu ginjal 134

bikolateral 22

bilik 72

biokimia 103

biseksualis 29

biseps 59

broca 143

bronkiolus 116

bronkitis 120

bronkus 116

Bryophyta 25

bulbouretralis 165

bulbus 153

Indeks

195

glikogen 98

glikolisis 119

glikoprotein 176

gliserol 98

glison 131

globulin 79

glomerulus 128

glotis 114

glukosa 11, 98

gonad 147

gonore 169

gradien 11

granuler 43

granulosum 130

Gymnospermae 25

H

HCl 105

heksosa 98

hemisfer 143

hemolimfa 70

heparin 175

hepatica 131

hepatis 131

hernia abdominalis 63

heterogen 39

hewani 99

hialin 55

hidatoda 27

hidrogen 7

hidrolisis 98

hidrolitik 9

hidrostatik 114

higienis 97

hipertensi 85

hipertonis 11

hipertrofi 62

hipofisis 101, 144

hipotalamus 144

hipotensi 85

hipotonis 11

histologi 37

homeostasis 146

homogen 39

homolimf 69

horizontal 161

hormon 38

humerus 54

hymen 166

hyoideus 52

duodenum 106

duramater 143

E

Efektor 141

ejaculatorius 164

ejakulasi 165

eksem 134

ekskresi 9,127

eksoftalmus 148

eksokrin 38

ekspirasi 114

eksplan 30

ekstensi 59

ekstensibilitas 59

ekstensor 59

eksudatif 61

ektoderm 37

elaioplas 10

elastis 42, 56

elastisitas 59

elefantiasis 85

elektron 119

elevasi 60

elevator 59

embolus 85

embrio 29

embrional 37

emfisema 120

empedu 130

empulur 26

endodermis 24

endokrin 38

endolimfe 152

endotel 38

endotoksin 180

entoderm 37

enzim 9

eosin 43

eosinofil 43, 175

epidermis 4, 19

epiglotis 56, 117

epilepsi 155

epineprin 149

epitel 37

eritroblastosit foetalis 85

eritrosit 75

esensial 97

esofagus 105

estrogen 150

eter 99

ethmoidal 52

eustachius 56

evaporasi 26

F

Fagosit 76, 175

fagositosis 76

faring 56, 114

felogen 19

femur 54

ferum 7

feses 106

fetus 81

fibrinogen 78

fibroblast 42

fibrosa 56

fibula 54

filamen 114

filtrasi 128

filtrat 128

fimbriae 165

fisiologik 62

fleksi 59

fleksor 59

floem 22

folikel 147

folikel de graaf 150

foramen ovale 81

foramen panizzae 73

fosfatid 99

fosfolipid 99,165

fotosintesis 10

fraktura 60

frontal 52

fruktosa 11

fundus 105

fungiformis 154

G

Galaktosa 11, 98

gama - globulin 180

ganglion 41, 144

gastrin 105

gastritis 107

gastrokolik 106

genetik 84

geniohioideus 115

geragih 161

germinativum 130

gigantisme 147

ginjal 127

gizi 97

glandula 104

196

Panduan Pembelajaran

BIOLOGI XI SMA/MA

L

Labia mayora 165

labia minora 165

labirin 152

lacrimale 52

laktiferus 168

lamela 114

langerhans 147

laringitis 120

lateral 71

lemak 8

lentisel 26

leukemia 85

leukoplas 10

leukosit 76, 175

leukositas 76

ligamen 168

lignin 20

limfa 38

limfosit 43

lipase 105, 106

lipida 8

lipoprotein 99

lisin 181

lisosom 5

lisozim 9

lordosis 61

lusidum 130

M

Magnesium 7

makanan 97

makro 97

makro element 101

maksimum 119

malleus 152

mamae 162

Mammalia 162

mandibulare 52

manosa 98

matriks 43

maxillare 52

medula 127

medula oblongata 144

medula spinalis 144

megakariosit 77

melanin 148

melanofora 148

meninges 143

menstruasi 166

meristem 19

I

Ichium 54

ileosekum 106

ileum 106

immunoglobulin 79

impuls 40, 144

imun 177

imunisasi 179

imunitas 177

indra 38

infeksi 107

inflamasi 180

injeksi 107

inkus 152

insang 113

insekta 113

inspirasi 114

insulin 98, 106, 149

interstitial leydig 147

interval 42

intestinum 38, 106

intraseluler 9

invitro 30

iodium 7

ion 9

iritabilitas 40

iritasi 135

J

Janin 167

jaringan 19

jejunum 106

jerawat 134

K

Kalium 7

kalori 97

kalsitonin 148

kalsium 98

kambium 22

kapiler 71, 74, 175

kapsula 131

kapsula Bowman 128

kapsular 128

karbohidrat 8

karbon 7

kardiak 105

kardinalis 72

karioteka 9

karnivora 107

kartilago 54

katalisator 102

kelenjar 9

kelenjar Bartholini 165

keseleo 61

keton 98

khorion 168

kifosis 61

klitoris 165

kloaka 133

klorida 7

klorofil 19

kloroform 99

kloroplas 9

koane 115

koklea 152

kolagen 42

kolateral 22

kolera 180

kolesterol 86,99

kolik 107

kolon 106

koloni 107

kolostrum 177

kolumner 4

kondratin 42

kondroblast 42

kondrosit 42

konduktivitas 40

konektor 141

kontainer 30

kontraksibilitas 59

koordinasi 141

korakoid 115

korneum 129

koroid 150

koroner 81

korteks 24, 127

kranium 52

kreatin 127

kreatinin 127

kretinisme 148

kromatin 9

kromoplas 10

kronis 134

kuboid 4

kudis 134

kutanea 114

kutikula 26

Indeks

197

pepsin 105

pepsinogen 105

perifer 144

perigonium 28

perikambium 24

perilimfe 152

periodental 103

perisikel 24

peristaltik 106

peritonium 38

permanen 19

pernapasan 45

pertusis 178

petresin 148

phalanges 54

phospor 7

piameter 143

pigmen 9

pilorus 105

pistilum 28

Planaria

132

plasenta 162

plastida 5, 9

polihidroksi 98

polio 178

poliomielitis 62

polip 120

polisakarida 98

pollen 30

polyura 134

posterior 72

presipitin 181

produksi 77

progesteron 150

prolaktin 147

promeristem 19

pronasi 59

pronator 59

protein 8

protoplasma 7

protrombin 78

pruvitus kutanea 135

Pterydophyta 25

pubis 54

pulmo 114

R

Radang dingin 155

rakitis 62

rangka 52

reabsorpsi 128

refleks 144

meristem apikal 19

meristem interkalar 19

meristem lateral 19

meristem primer 19

meristem sekunder 19

mesoderm 37

mesofil 27

metabolisme 79

metamorfosis 73

miastema gravis 62

mikro element 101

mikroba 176

mikroorganisme 179

mikrosefalus 62

mikrotubulus 5, 10

miofibril 39

mioglobin 103

miosin 39

mitokondria 5

mitosis 10, 163

mixoedem 148

modifikasi 161

monoesis 29

monokotil 19

monosakarida 11, 98

monosit 43

mons pubis 165

morbus basedowi 148

motorik 40, 141, 143

mukosa 149

mutualisme 107

N

Nasale 52

natrium 7

nefridia 132

nefridiofora 132

nefridium 132

nefritis 134

nefron 38

neurit 41

neuron 41

neutrofil 43

nitrogen 7

nodus 84

nodus ranvier 42

non esensial 100

nukleolus 41

nukleoplasma 9

nukleotida 9

nukleus 5

nutrisi 144

O

Obesitas 148

occipetal 52

oksigen 7

oksitosin 148

olfaktorius 153

oligosakarida 98

oligoura 134

omasum 107

omnivora 107

oosit 164

opsonin 181

organ 9

organel 7

organik 8

osifikasi 56

osikula 152

osmosis 11

osseus 152

osteoartritis 61

osteoblast 43, 55

osteoporosis 62, 63, 103

osteosit 43

ostium 69

otonom 145

otot 9

oval 164

ovarium 147

oviduk 165

ovulasi 147

ovum 150

P

Palisade 20

pallatum 52

pankreas 147

papila 154

parasimpatik 145

parathormon 148

parenkim 4

parietal 52

parotis 104, 107

patella 54

pembuluh kil 84

pencernaan 45

penis 164

pentosa 98

198

Panduan Pembelajaran

BIOLOGI XI SMA/MA

rektum 106

relaksasi 58, 101, 103

renin 105

replikasi 176

reproduksi 30

reseptor 143, 144

residu 119

resipien 80

respirasi 8

retikulum 107

Retikulum Endoplasma

(RE) 5

rheumatik 61

rhinitis 120

rhizoma 161

ribosa 98

ribosom 5

rizoid 25

rotasi 57

rudimenter 148

rumen 107

ruminansia 107

S

Saccus abdominalis 115

saccus axilaris 115

sakrum 53

saraf, 9

scapula 54

sebasea 130

sekresi 10, 127

sekret 165

selektif permiabel 11

selubung myelin 42

selubung neurilema 42

selubung Schwann 42

selular 42

selulosa 20

selulose 4

sembelit 107

seminalis 165

seminiferus 164

sensorik 40, 141

sentriol 9

sentrosom 5

serabut 24

serebelum 144

serebrum 143

servikal 53, 115

sfinkter 105

Sick Cell Anemia (SCA) 85

sifilis 169

sika 61

silia 154, 117

simbiosis 107

simpatik 145

sinapsis 42

sinartrosis 58

sinovial 61

sinsitium 58

sirkulatoria 83

sirkulatoria magna 83

sistem havers 55

sistitis 134

sistole 82

skabies 134

skelereid 20

skeleton 45

sklera 150

sklerenkim 4

sklerosis 86

skoliosis 61

skrotum 147

somatotrof 147

sperma 149

spermatid 163

spermatogenesis 147

spermatogonium 163

spermatosit 163

spermatozoa 165

spesialisasi 37

sphenoidal 52

spinal 145

spirakel 113

spons 20

squamosa 4

stabilitas 101

stamen 28

stapedius 153

stapes 152

stele 24

sternohioideus 115

sterol 99

stiff 62

stolon 161

stomata 19

stratum 129

stroke 86

sublingualis, 104

submaksilaris 104

substansi 9

sudorifera 130

sulfur 7

supinasi 60

T

Talamus 144

tarsal 54

temporal 52

tendon 56

tengkorak 52

tensor timpani 153

testis 149

testosteron 147

tetanus 62

tetrosa 98

thalassemia 84

thoracales 53

tidal 119

timus 146

tiroid 38, 101

tiroksin 103, 148

toksin 179

tonsil 84

toraks anterior 115

trabeculae 55

trakea 21

trakeid 21

trakeolus 113

transfer 119

transportasi 20

treotrop 147

trigliserida 99

triodotironin 148

triosa 98

triploblastik 37

tripsin 106

triseps 59

trombin 78

tromboplastin 78

trombus 85

tuba fallopii 165

tuberkulosis 120

tunas adventif 161

tunggang 23

U

Ultraviolet 154

uniseksualis 29

urea 127

ureter 128

uretra 128

urogenitalia 133

usus halus 44

uterus 162

Indeks

199

Indeks Pengarang

Bambang H 7

Frank B. Salisbury & Cleon W. Ross 11

Harliyono 3

Sugiyarto 80

Sumanto 127

Suryowinoto 30

V

Vagina 165

vaksin 178

vaksinasi 178

vakuola 5

valvula bikuspidalis 81

valvula trikuspidalis 81

varietas 31

varises 86

vas deferens 164

vas eferens 164

vaskuler 19

vasopresin 148

vegetatif 23, 161

vena 72

vena cava 82

vena porta 131

ventral 71

ventrikel 74

ventrikulus 38

venule 82

vertebrata 12

virus 30

vitamin 79

vitellus 4

volume 119

vomer 52

X

Xerostomia 107

xilem 21

Z

Zigomaticum 52

zigot 37

200

Panduan Pembelajaran

BIOLOGI XI SMA/MA

Kunci Panduan Pembelajaran Biologi XI

Evaluasi Bab 1

A.

Pilihan ganda

1.

a

3.

e

5.

a

7.

a

9.

c

B.

Esai

5 .

a.

Transpor aktif: perpindahan zat melalui membran selektif permiabel dari tempat yang konsentrasi

zatnya rendah ke tempat yang konsentrasi zatnya tinggi menggunakan energi (ATP).

b.

Osmosis: perpindahan molekul air melalui selaput semipermiabel dari larutan yang hipotonis (kepekatan

rendah) ke larutan hipertonis (kepekatan tinggi).

c.

Difusi: peristiwa perpindahan molekul zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang

berkonsentrasi lebih rendah untuk mencapai kesamaan konsentrasi.

d.

Endositosis: memasukkan zat-zat padat /tetes-tetes cairan melalui membran plasma.

e.

Eksositosis: mengeluarkan zat-zat padat /tetes-tetes cairan melalui membran plasma.

Evaluasi Bab II

A.

Pilihan ganda

1.

e

3.

c

5.

a

7.

d

9.

d

B.

Esai

5 .

Manfaat kultur jaringan adalah:

a.

Untuk menghasilkan tanaman baru dalam jumlah besar dalam waktu singkat dengan sifat dan kualitas

sama dengan induknya.

b.

Mendapatkan tanaman yang bebas dari virus dan penyakit.

c.

Menciptakan varietas baru, yaitu dengan cara menggabungkan plasma dari sel-sel yang berbeda

dalam satu spesies lalu menumbuhkannya melalui kultur jaringan.

d.

Melestarikan jenis tanaman yang hampir punah.

e.

Mempertahankan keaslian sifat-sifat tanaman.

Evaluasi Bab III

A.

Pilihan Ganda

1.

c

3.

c

5.

b

7.

d

9.

d

B.

Esai

5 .

Sistem integumen, sistem sirkulasi, sistem pernapasan, sistem ekskresi, sistem alimentasi, sistem skeleton,

sistem otot, sistem reproduksi, sistem endokrin, sistem saraf.

Evaluasi Bab IV

A.

Pilihan Ganda

1.

b

3.

b

5.

c

7.

b

9.

b

B.

Esai

5 .

a.

Skoliosis: tulang belakang bengkok ke samping.

b.

Kifosis: tulang belakang bengkok ke belakang.

c.

Lordosis: tulang belakang bengkok ke depan.

Evaluasi Bab V

A.

Pilihan Ganda

1.

c

3.

a

5.

a

7.

d

9.

c

B.

Esai

5 .

a.

Anemia: Penyakit kurang darah, disebabkan kandungan Hb rendah, berkurangnya sel darah merah,

atau menurunnya volume darah dengan ukuran normal.

b.

Anemia pernisiosa: penyakit dimana tubuh tidak mampu menyerap vitamin B-12.

c.

Aneunisma: penyakit pelebaran pembuluh arteri karena lemahnya dinding otot.

d.

Entroblastosit foetalis: Rusaknya eritrosit di dalam kandungan karena perbedaan rhesus dengan ibu.

e.

Elefantiasis: penyumbatan aliran pembuluh limfa akibat infeksi cacing

Filaria

.

f.

Hipertensi: tekanan darah tinggi yaitu nilai ambang tekanan sistole sekitar 140 - 200 mm Hg atau

lebih, dan nilai ambang tekanan diastole sekitar 90 - 110 mm Hg atau lebih.

g.

Hipotensi: tekanan darah rendah, bila tekanan sistole di bawah 100 mmHg.

Kunci

201

h .

Leukemia (kanker darah): penyakit yang disebabkan bertambahnya leukosit yang tidak terkendali

akibat kanker jaringan penghasil sel-sel darah putih.

i.

Sklerosis: penyakit pengerasan pembuluh nadi.

j.

Varises: penyakit berupa pelebaran vena pada bagian betis.

Evaluasi Semester I

A.

Pilihan Ganda

1.

e

3.

b

5.

d

7.

a

9.

b

11. b

13. c

15. b

17. a

19. e

B.

Esai

5 .

Pada otot lurik terdapat aktin dan miosin.

Bila aktin mendekat ke miosin, otot akan berkontraksi. Sebaliknya bila aktin menjauhi miosin, otot akan

relaksasi.

Evaluasi Bab VI

A.

Pilihan Ganda

1.

b

3.

e

5.

d

7.

b

9.

d

B.

Esai

5 .

parotis atau gondong, xerostomia, gastritis, kolik, diare, sembelit, apendisitis, hemaroid.

Evaluasi Bab VII

A.

Pilihan Ganda

1.

e

3.

b

5.

d

7.

d

9.

d

B.

Esai

5 .

laringitis, dipteri, rhinitis, bronkitis, asma, adenoid, emfisema, alveolus terisi air, TBC, pneumonia, asfiksi.

Evaluasi Bab VIII

A.

Pilihan Ganda

1.

e

3.

b

5.

e

7.

c

9.

d

B.

Esai

5 .

albuminuna, nefritis, polyura, oligoura, batu ginjal, diabetes, sistitis, jerawat, eksem,kudis, pruvitus kutanea.

Evaluasi Bab IX

A.

Pilihan Ganda

1.

b

3.

d

5.

a

7.

c

9.

e

B.

Esai

5 .

a.

Insulin: hormon untuk mengubah gula menjadi glikogen di dalam hati dan otot.

b.

hipothalamus: bagian dari otak depan sebagai pusat pengaturan.

c.

gigantisme: pertumbuhan raksasa.

Evaluasi Bab X

A.

Pilihan Ganda

1.

e

3.

e

5.

e

7.

d

9.

c

B.

Esai

5 .

a.

Alantois: membran yang mengandung pembuluh darah penghubung embrio dan ibu.

b.

Stolon: batang yang menjalar di atas permukaan tanah.

c.

Sifilis: penyakit yang ditandai adanya luka pada alat kelamin dan jika tidak segera diobati, bakteri

dapat merusak sel otak, melumpuhkan tulang/merusak jantung dan pembuluh darah.

Evaluasi Bab XI

A.

Pilihan Ganda

1.

b

3.

a

5.

b

7.

a

9

b

B.

Esai

5 .

Karena jumlah zat anti dalam tubuh semakin berkurang sehingga imunitas tubuh juga menurun.

Evaluasi Semester II

A.

Pilihan Ganda

1.

c

3.

b

5.

b

7.

a

9.

a

11. b

13. d

15. a

17. e

19. d

202

Panduan Pembelajaran

BIOLOGI XI SMA/MA

B.

Esai

5 .

a.

opsonin

= merangsang serangan leukosit terhadap antigen atau kuman

b.

lisin

= menghancurkan antigen/kuman

c.

presipitin

= mengendapkan antigen/kuman

d.

Aglutinin

= menggumpalkan antigen, aglutinogen dan kuman

Evaluasi Akhir

A.

Pilihan Ganda

1.

e

3.

b

5.

c

7.

a

9.

c

11. e

13. b

15. c

17. a

19. a

B.

Esai

5 .

Jika tubuh terserang suatu penyakit maka tubuh akan membentuk antibodi, jika antibodi tersebut berhasil

mengalahkan penyakit, tubuh akan membentuk antibodi yang lebih kuat untuk melawan penyakit jika suatu

saat menyerang lagi.

Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp11.146,-

Buku ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan telah

dinyatakan layak sebagai buku teks pelajaran berdasarkan Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2007 tanggal 25 Juni 2007 Tentang Penetapan

Buku Teks Pelajaran yang Memenuhi Syarat Kelayakan untuk Digunakan dalam

Proses Pembelajaran

ISBN 978-979-068-136-1 (no jld lengkap)

ISBN 978-979-068-138-5